Dimsun at Taipan Restaurant
Tak terasa udah 5 tahun sejak terakhir kali review kami mengenai Taipan Restaurant (Baca reviewnya)
Jadi ceritanya liburan imlek lalu kami datang ke resto Taipan utk acara makan siang keluarga. Resto yang berada dibawah manajemen Tung Lok Group yang merupakan franchise Singapore ini menawarkan chinese food dan dimsum.
Awalnya kami pikir menu dimsum ini dapat dinikmati di pagi hari, rupanya hanya berlaku untuk sabtu dan minggu. Di hari biasa, menu dimsum hanya bisa dinikmati mulai pukul 11.15, termasuklah kami yang harus ngantri setengah jam sambil menyaksikan beberapa karyawan menyiapkan meja.
Setelah dipersilahkan masuk, kami pilih meja bundar sesuai tradisi chinese dan alasan lain karena jumlah keluarga yang lumayan besar. Terdapat juga meja petak untuk menjamu jumlah tamu yang lebih sedikit. Interior yang dihiasi dengan dekor oriental ini juga terdapat sebuah panggung kecil yang biasa digunakan untuk beragam acara, terutama pernikahan. Ruangan ber-AC ini cukup nyaman dengan lantai karpet sehingga tidak menimbulkan keributan, diiringi musik oriental buat ngeboost mood imlek.
Anyway, resto ini menawarkan berbagai macam variasi chinese food, tetapi karena pada awalnya tujuan kedatangan kami ini ialah untuk mencicipi dimsum, maka dipesanlah menu sebagai berikut.
Tahu jamur ini sebenarnya bukan dimsum, tetapi merupakan salah satu signature dish dari Taipan yang kemudian diikuti oleh resto lain seperti CinYendan Golden Dragon Hermes Palace. Porsinya dihitung perpotong dan rasanya enak.
Masuk ke sesi dimsum, dimulai dari hakau dan siomay. Rasa hakaunya biasa saja, tetapi yang menakjubkan ialah rasa siomay yang tidak typical dan standar seperti siomay di tempat lain. Rasanya lebih unik dan segar. This siomay is recommended.
Kaki ayam disini lebih berat aroma dan intensitas bumbunya. Untuk pao telur asin, lapisan cair didalam pao terlihat lebih kental dan tidak meleleh keluar. We still prefer the one in Duck King.
Lumpia Salmon Almond sendiri kedengarannya unik dan bikin penasaran, ternyata terasa sedikit amis. Goreng Udang Keju juga terasa biasa saja.
Has the rainbow cake influence these Xiao Long Pao? Dari 8 macam rasa siao long pao ini, we couldn’t really taste the difference except the vibrance of the colors.
Pangsit yang ukurannya lumayan besar ini terasa aneh dengan dicelup kedalam sebuah gelas dengan saos yang asam pedas. That’s a wicked presentation, daging wantannya sih enak, tetapi setelah dikombinasikan dengan saos Sze Chuan rasanya kurang cocok di lidah kami.
Presentasi Loh mai kai berbeda dengan beberapa restoran yang pernah kami kunjungi di KL. Lebih terlihat dan terasa seperti Bakcang, teksturnya agak kering namun porsinya lumayan besar.
Lastly, Panfried Bun, bakpao dengan isi daging ini terasa sedikit keras, taste ordinary.
That’s the last dimsum menu we had. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 lebih, perut belum kenyang…ya sudahlah langsung aja sekalian lunch. Sebagai tambahan, kami pesan Mie Angsio Urat Sapi dan Ayam Panggang special Taipan. Kedua menu ini cukup memuaskan lidah.
Judging from several mouth to mouth recommendation, we had certainly put a high hope and expectation from this restaurant, especially carrying a reputation from an established franchise. While the chinese ala carte menu deliver the quality and satisfaction, unfortunately we didn’t reached foodgasm with the dimsum.
Taipan Restaurant
Capital Building Lantai 1
061 4556333
Tidak ada komentar:
Posting Komentar