31 Mei 2013

Nest & Coffee Cafe and Resto

Nest & Coffee Cafe and Resto


strawberry mixed nest Nest & Coffee Cafe and Resto
Nest and Coffee, sebuah konsep yang unik… Kata ‘nest’ sendiri memberi sebuah gambaran tentang sarang, dan apa lagi kalau bukan sarang burung walet. Cafe ini jangan disamakan dengan Nest Cafe yah, keduanya hampir kedengaran sama, tetapi merupakan manajemen yang berbeda. Lalu apa yang beda disini? Mari kita cari tau.

Terletak di Jalan Gatot Subroto no 82 (deket bundaran yang ada patungnya, sebelum Soto Sinar Pagi) cafe yang berdiam di satu gedung ruko ini awalnya bernama Keraton Walet. Setelah menerima beberapa masukan, akhirnya pak Chandra beserta istrinya mengembangkan bisnis mereka ke segmen cafe, dengan tetap menggandeng bisnis waletnya.
nest and coffee medan Nest & Coffee Cafe and Resto
Memasuki gedung 1 ruko yang panjang ini, terdapat ruang smoking di depan. Partisi terbuka yang terdiri dari beberapa meja ini, niatnya sih buat smokers, tetapi dengan cuaca Medan yang panas begini, rasanya kurang puas kalo duduk di cafe tapi tidak difasilitasi AC. Sebelum memasuki pintu utama, terdapat beberapa display walet kering siap jual. Baru saja memasuki cafe, di bagian kiri terdapat bekas ‘air terjun’ yang sudah dinonaktifkan. Sayang lho, menurut ownernya sih karena fengshui yang kurang tepat, tetapi menurut kami malah itu sebuah estetika cafe. Ga percaya? Coba aja liat Lekker di Multatuli, toh malah nambah cabang :p *We’ll review that soon.
yen wo sarang walet Nest & Coffee Cafe and Resto
sarang walet, harganya udah pasti ratusan ribu
Interiornya sih boleh dibilang cozy, hanya saja belum menampakkan sebuah konsep. Pemakaian sofa dan meja kursi tidak konsisten, namun karena ruangannya cukup panjang, jarak antar meja pun tidak terlalu dekat, privacy is guaranteed. Dengan langit-langit yang tidak terlalu tinggi, pemakaian lampu serta penataan sebenarnya bisa lebih maksimal lagi. Di lantai 2 terdapat ruangan yang cukup panjang serta sebuah proyektor, katanya sih buat karaoke-an. Menurut kami sih, kurang cocok kalo cafe dijadikan ajang karaoke-an (maklum kami bukan tipe pede dan narsis), lebih enakan sih nonton bareng.
coffee machine medan Nest & Coffee Cafe and Resto
kopi aceh Nest & Coffee Cafe and Resto
Nest and Coffee blending (IDR 10)
Secangkir kopi memulai percakapan kami. Dari penuturan pak Chandra, biji kopi kebanyakan didatangkan dari Aceh, karena kebetulan aset rumah walet juga berada di daerah tersebut. Kami yang tidak terlalu paham dengan kopi yah hanya tau menikmati, tetapi dari pengalaman, kopi yang dihidangkan lebih berat ketimbang kopi ‘O’ yang biasa kami pesan.
taro roll Nest & Coffee Cafe and Resto
Taro roll
Kemudian Taro Roll mengawali appetizer kami. Sepintas ia mirip risol, tetapi resep dari istri pak Candra ini sedikit berbeda dengan mencampur keladi, sehingga lebih ‘berisi’, recommended menu as a starter.
mie ayam Nest & Coffee Cafe and Resto
Mie Ayam (IDR 15)
Mie ayam, tekstur mienya sedikit lembek namun potongan daging ayam disini sedikit unik dengan aroma yang lebih berat dan mencondong ke citarasa soto Medan. It taste decent however.
nasi goreng special Nest & Coffee Cafe and Resto
Nasi goreng special (IDR 22)
Nasi goreng special Nest Coffee, keliatannya sih di setiap cafe, penataan nasi goreng dan lauk dengan potongan ayam goreng dan telur mata sapi serta beberapa pendamping seperti emping dan acar sudah bisa dijadikan ‘special’. Sayangnya hari itu nasinya sedikit lembek karena pemakaian nasi putih yang baru saja selesai ditanak. Understandable, karena kunjungan kami jatuh di hari senin.
That’s all we had for the foods. Coming to the beverages, hanya iced latte dan blended drink *foto paling atas* yang sempat kami coba. Well it doesn’t make much difference with other cafe, tapi harganya lumayan bersahabat untuk ukuran cafe.
ice coffee Nest & Coffee Cafe and Resto
Coffee hazelnut (IDR 23)
Ga banyak menu minum yang kami pesan, and for a good reason. The highlight of this cafe is actually the desserts. Not those cakes and sorts, tetapi lebih ke desserts yang terbuat dari sarang walet. Cafe ini menawarkan beberapa varieties seperti Aloe Vera Nest, Almondia fruity nest, Ginseng Nest *semuanya berakhir dengan ‘nest’. Agak susah membayangkan menu yang bakal dipesan, karena tidak terdapat gambar dan terlebih harganya yang tidak murah juga (saatnya nawarin jasa Savorsnap :p). Desserts disini bisa dikategorikan dalam 2 jenis, served hot and cold. Yang hot lebih ke tradisional serving cocok buat target yang usianya sudah mapan, sedangkan cold serving lebih kreatif dan ditujukan untuk pengunjung yang lebih muda. Setelah bertanya, berikut menu best seller yang dihidangkan.
dragon nest Nest & Coffee Cafe and Resto
Dragon Nest (IDR 75)
Bukan! bukan gan, bukan sarang naga euy…tapi dragon fruit alias buah naga yang menjadi sarang dari sarang walet ini *sarangception. Isi dari buah naga dikeluarkan dan disajikan dalam bentuk slices, dicampur dengan kandungan sarang walet yang menggunakan rock sugar, we’ve gotta tell you, it’s served cold and really refreshing.
egg nest Nest & Coffee Cafe and Resto
Egg Nest (IDR 69)
Not sure apakah telurnya seperempat atau sepertiga masak, ketika ditanya ke istri pak Chandra katanya best served hot, tapi koq waktu dicicipin dingin…tapi anehnya sih rasanya enak. Kombinasi ginkgo dan sarang walet yang dimasak dengan rock sugar, this is recommended. Rasanya agak manis dan sama sekali tidak ada bau telur sama sekali. Officially Leo’s favorite.
pear ginseng nest Nest & Coffee Cafe and Resto
Pear Ginseng Nest (IDR 85)
Pear Ginseng Nest came last, karena waktu penyajiannya sekitar 15-20 menit. Pear yang telah dikuliti kemudian disteam bersamaan dengan sup sarang walet dan ginseng sehingga rasanya lebih ngeblend. This is more traditional method way of serving sarang walet.
Overall, Nest & Coffee masih jauh dari perfect dan banyak skor yang harus dibenah. Kalo bole ngasih saran sih, coba buat suasana lantai 1 lebih hidup. Beberapa fasilitas di lantai 2 bisa saja dipindahkan kebawah agar lebih ramai dan otomatis juga menekan operating cost (AC). Coffee juga ga jauh dari perokok, tetapi saat ini porsi ruang smoking malah terkesan didiskriminasi. Merokok di ruang AC sah aja sih, mengingat cuaca panas di Medan, asal ventilasinya bagus. Namun tetap saja pembagian ruang smoking dan non-smoking harus jelas agar tidak terjadi kekecewaan antar customers kedepannya.
Dari segi makanan sendiri, kami merasa potensi desserts yang seharusnya diutamakan, dan ga perlu lagi sih menjelaskan betapa khasiat sarang walet. Toh Starbucks juga ga pernah promosiin khasiat kopi, tetapi bagaimana agar sarang walet lebih diterima masyarakat, bisa saja kreasi yang lebih inovatif atau harga yang lebih terjangkau. Absolutely it has potential, tinggal bagaimana manajemen cafe ini mengkemas dessert ini menjadi sebuah lifestyle *seperti bubble tea yang lagi booming*. Pastinya butuh sebuah formula serta trial and error, tapi sapa tau suatu hari cafe ini bisa menjadi pionir dalam bird nest desserts di Medan :)

Menangkan voucher makan gratis dari Nest&Coffee!

Nah, makanmana.net bekerjasama dengan Deal Medan akan membagikan 3 voucher masing-masing senilai Rp 100.000.
Pertanyaannya: Tebak apa isi dari minuman di gambar paling atas. Jawabah yang paling mendekati dan benar yang akan menang, dan yang berhasil menjawab dengan benar akan dipilih secara acak. Pastikan emailmu sesuai agar bisa kami hubungi yah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar